Total Tayangan Halaman

Minggu, 15 Agustus 2010

TIRATANA

TIRATANA

1. Arti Tiratana dan mengapa yakin pada Tiratana

A. Artinya ‘tiga permata’ yaitu Buddha (sebagai guru), Dhamma (sebagai ajaran), dan Sangha (sebagai siswa yang berhasil).

B. Jadi, siswa yang berhasil sebagai bukti kebenaran dari ajaran sang guru. Oleh karena ada siswa yang berhasil inilah maka kita mau meyakini Tiratana, mau menjalankan Tiratana sebagai ‘perlindungan’ kita

C. Dikatakan sebagai permata karena Tiratana nilainya sangat luhur

1) Buddha à nibbana

2) Dhamma à nibbana nibbana = sangat luhur

3) Sangha à nibbana

2. Beberapa perumpamaan Tiratana

Buddha, Dhamma, dan Sangha tidak dapat dipisah-pisahkan dalam pembahasannya. Jadi, kalau ada guru, maka harus ada ajaran dan juga harus ada siswa yang berhasil untuk membuktikan kebenaran ajaran sang guru tersebut. Oleh sebab itu, ketiga hal ini saling berkaitan. Dalam Khuddakanikaya Khuddakapatha dijelaskan beberapa perumpamaan dari Tiratana di antaranya yaitu:

BUDDHA DHAMMA SANGHA

1.

Dokter

Obat

Pasien yang sembuh

2.

Matahari

Sinar

Bumi yang terkena sinar

3.

Sopir kapal

Kapal

Penumpang yang sampai tujuan

4.

Penunjuk harta karun

Peta

Orang yang menemukan harta

5.

Busur panah

Anak panah

Sasaran yang terkena anak panah

6.

Pelatih kuda

Metode melatih

Kuda yang terlatih

3. Skema Tiratana (lihat pada lampiran ‘skema’)

4. Penjelasan singkat Tiratana

A. Penegasan arti Ti = tiga (mengapa?) dan Ratana = permata (mengapa?)

B. Kualitas Tiratana

1) Kualitas Buddha ada 9 (Buddhanussati)

2) Kualitas Dhamma ada 6 (Dhammanussati)

3) Kualitas Sangha ada 9 (Sanghanussati)

C. Sammasambuddha

1) Defenisi

a. Orang yang mencapai kebuddhaan

b. Dengan usaha sendiri tanpa bantuan pihak lain

c. Mengajarkan Dhamma (ajaranNya)

d. Yang diajar dapat mencapai tingkat-tingkat kesucian

2) Kemunculan

a. Dalam sat umur dunia (kappa), paling banyak hanya muncul lima orang sammasambuddha

b. Sekali muncul hanya satu orang dalam lingkup satu Buddhajatikkhetta (ribuan tata surya gugus falaxy)

c. Pada saat itu siklus moral manusia sedang bagus (usia manusia rata-rata antara 100 tahun sampai 100.000 tahun)

3) Syarat-syarat menjadi Sammasambuddha

a. Sudah mempunyai simpanan parami (kesempurnaan kebajikan) yang tingkat biasa sebanyak 100.000 kappa

b. Dia lalu bertekad di depan Sammasambuddha yang ada pada waktu itu

c. Sammasambuddha tersebut lalu memberikan ‘penegasan’

d. Sejak saat itu dia disebut ‘bodhisatta’ dan harus menyempurnakan parami-nya untuk menjadi Sammasambuddha

4) Penjelasan parami (kesempurnaan kebajikan)

SAD PARAMITA DASA PARAMI

a. Dana dana

Metta

nekkhamma

b. Sila sila

sacca

c. Kshanti khanti

d. Viriya viriya

adhitthana

e. Dhyana upekkha

f. Prajna panna

Ada 3 (tiga) tingkat parami

a. Biasa mengorbankan kedudukan dan harta benda

b. Sedang mengorbankan organ tubuh

c. Tinggi mengorbankan kehidupan

D. Pacceka Buddha

1) Defenisi

a. Orang yang mencapai Kebuddhaan

b. Dengan usaha sendiri tanpa bantuan pihak lain

c. Tidak mengajarkan Dhamma (ajaran)

d. Seandainya mengajar, maka yang diajar tidak mencapai tingkat-tingkat kesucian

2) Kemunculan

a. Muncul pada saat di dunia ini ada ajaran Sammasambuddha

b. Sekali mincul banyak orang

c. Pada saat itu siklus moral manusia sedang bagus

3) Syarat-syarat menjadi pacceka Buddha

Mempunyai simpanan parami tingkat biasa sebanyak 100.000 kappa

E. Savaka Buddha

1) Defenisi

a. Orang yang mencapai kebuddhaan

b. Karena mempelajari ajaran sammasambuddha

c. Mengajarkan Dhamma (ajaran)

d. Yang di ajar dapat mencapai tingkat-tingkat kesucian

2) Kemunculan

a. Muncul pada saat di dunia ada ajaran sammasambuddha

b. Selali muncul banyak orang

c. Pada saat itu silus moral manusia sedang bagus

3) Syarat-syarat mencapai savaka Buddha

Mempunyai parami tingkat biasa sebanyak 100.000 kappa

F. Pariyati Dhamma (teori) lihat pembahasan kitab suci Tipitaka (pali)

G. Patipati Dhamma (praktik) lihat pembahasan sila dan Samadhi

H. Pativeda (hasil penembusan)

1) Magga (jalan kesucian) begitu magga langsung disusul phala!

2) Phala (hasil kesucian) (analogi’orang melangkah’ atau ‘siswa

3) Nibbana (tidak berkondisi) naik kelas)

Penjelasan tingkat-tingkat kesucian

BELENGGU BATIN SOTAPANNA SAKADAGAMI ANAGAMI ARAHAT

1. Sakkayaditthi ҳ ҳ ҳ ҳ

2. Vicikiccha ҳ ҳ ҳ ҳ

3. Silabbataparamasa ҳ ҳ ҳ ҳ

4. Patigha/byapada ҳ ҳ

5. Kamaraga ҳ ҳ

6. Ruparaga ҳ

7. Aruparaga ҳ

8. Mana ҳ

9. Udaccha ҳ

10. Avijja ҳ

I. Sangha (pesamuan)

1) Ariya sangha pesamuan mereka yang sudah mencapai tingkat-tingkat kesucian

2) Sammuti sangha pesamuan para bhikkhu yang belum mencapai tingkat kesucian

5. Ungkapan-ungkapan berlindung pada Tiratana

A. Mengucapkan Tisarana (tiga perlindungan)

Buddham saranam gacchami

Dhammam saranam gacchami

Sangham saranam gacchami

Dutiyam’pi Buddham saranam gacchami

Dutiyam’pi Dhammam saranam gacchami

Dutiyam’pi Sangham saranam gacchami

Tatiyam’pi Buddham saranam gacchami

Tatiyam’pi Dhammam saranam gacchami

Tatiyam’pi Sangham saranam gacchami

B. Riwayat pengucapan Tisarana

Ketika 60 Arahat menyebarkan Dhamma di dunia untuk faedah orang banyak (yaitu sesudah Y.A Yasa dan kawan-kawannya telah mencapai Arahat). Supaya praktis mereka diberi kewenangan oleh Sang Buddha untuk mentahbiskan sendiri kepada mereka yang ingin menjadi bhikku dengan syarat sebagai berikut:

1) Setelah rembut dan jenggotnya dicukur (jadi, kalau mau menjadi bhikkhu, inilah yang pertama kali dilakukan)

2) Kemudian ia mengenakan jubah kuning

3) Lalu ia member hormat (bersujud dikaki bhikkhu), berjongkok (duduk bersimpuh bertumpu lutut sambil beranjali

4) Kemudian ia harus diberitahu

“ucapkanlah demikian: ‘saya berlindung kepada Buddha

Saya berlindung kepada Dhamma

Saya berlindung kepada Sangha

Untuk kedua kalinya (idem 3 kalimat diatas)

Untuk ketiga kalinya (idem 3 kalimat diatas)

Cara ini disebut Tisaranagamana Upasampada yang sekarang digunakan untuk petahabisan samanera.

Riwayat ini diucapkan oleh sang Buddha sendiri, bukan oleh siswa beliau, yaitu terdapat dalam Khuddhakapatha bagian saranattaya.

C. Aspek-aspek keyakinan

1) Aspek pengertian

2) Aspek kemauan

3) Aspek kebahagiaan

D. Makna berlindung pada Tiratana

Makna adalah perlindungan yang aktif, artinya hasil usaha kita sendirilah yang dapat melindungi kita. Jadi, mereka yang praktik Dhamma akan terlindungi oleh Dhamma dan yang tidak praktik tidak akan terlindungi. Dhammao have rakkhati dhammacarim, chattam mahatma viya vassakale (dhamma melindungi seseorang yang melaksanakannya, bagaikan paying besar di mucim hujan).

Analogi – ingin mencapai tepi seberang

- Ingin mencapai puncak gunung

E.

6.

2 komentar:

  1. sahabat sahabatku yg baik. tinggalkan pesan setelah membaca

    BalasHapus
  2. Berbagi info, bagi vihara atau cetiya yang belum punya aplikasi, ini ada pembuatan aplikasi sederhana berbasis blog secara GRATIS. Info lengkapnya bisa dilihat di:


    www.tiny.cc/appsgratisdong

    Bantu share ke teman, siapa tau mereka butuh. Terima kasih...

    BalasHapus