Total Tayangan Halaman

Minggu, 15 Agustus 2010

KONSEP KETUHANAN

KONSEP KETUHANAN

1. Defenisi ketuhanan, mengapa mengacu pada konsep Nibbana ?

A. Karena peranannya sebagai tujuan akhir, sama dengan peranan Tuhan dalam agama-agama lain.

B. Hakekatnya tidak berkondisi dan terbebas dari Lobha, Dosa dan Moha

2. Sifat-sifat Tuhan

A. Karena berkondisi dan terbebas dari Lobha, Dosa dan Moha, maka sifatnya adalah :

1) Mahaesa karena hanya satu-satunya

2) Mahasuci kerana terbebas dari Lobha, Dosa dan Moha.

B. Jadi, bersifat impersonal (bukan pribadi), yaitu :

Antropomorphisme tidak punya bentuk orang.

Anthropopatisme tidak punya sifat orang

MAHA SUCI
MAHA ESA
IMPERSONAL

Lobha

Dosa

moha

Terbebas Lobha

Terbebas Dosa

Terbebas Moha

NIBBANA


3. Bagaimana jika tidak impersonal

A. Kalau tidak impersonal, berarti masih berkondisi, berarti masih tetap dukkha

B. Bisa timbul pandangan bahwa ‘Tuhan dapat disalahkan’, jadi kita tidak dapat mendudukan Tuhan pada proporsi yang sebenarnya.

4. Bolehkah konsep tersebut digunakan di Indonesia ?

Beloh, karena tidak bertentangan dengan :

A. Panca Sila dasar Negara Ketuhanan Yang Maha Esa

B. UUD’45 pasal 29 ayat 1, 2.

5. Jika Tuhan kita tidak/bukan maha pencipta, lalu siapa yang maha pencipta ?

Yang maha pencipta adalah kondisi-kondisi

A. Tidak ada causa prima (sebab pertama), yang ada yaitu sebab terdekat (contoh : misalnya mencari asal mula pisang goring).

B. Untuk terbentuk/terjadinya suatu fenomena ternyata melibatkan banyak sekali kondisi (contoh : misalnya untuk terbentuk sebuah papan tulis, ternyata banyak sekali peranan unsure-unsur yang ada di alam semesta).

6. Apakah yang tidak berkondisi benar-benar ada ?

Kita dapat mengetahui hal tersebut dari :

A. Kitab suci.

B. Logika (Anumana melihat yang tidak terlihat dari yang terlihat)

C. Mengalami langsung (merealisasi)

7. Apakah merealisasi nibbana sama dengan menjadi Tuhan ?

Analogi : mangalami keindahan kebun raya Bogor.

8. Apakah susudah parinibbana makhluk tersebut masih tetap ada ?

Tidak terkena ‘catuskoti’ (empat pernyataan), yaitu :

A. Positif.

B. Negative.

C. Konjugativ.

D. Disjungtif.

Jadi, pertanyaan tidak tepat untuk kasus tersebut (karena mengatasi konsep)

9. Tahap-tahap munculnya konsep ketuhanan

Ada hubungan antara pola hidup dan pola piker ketuhanan.

A. Berburu binatang ………………….Menyembah benda-benda yang menentramkan.

B. Memelihara binatang………………menyembah binatang

C. Bercocok tanam……………………menyembah dewi àdewa

D. Industry kecil………………………Gaib

E. Industry besar……………………...diri sendiri adalah Tuhan

F. Spiritual maju……………………...Anatta.

10. Konsep keselamatan

A. Ortodoks.

B. Heterodoks.

C. Independent (tidak tergantung) Buddhisme.

D. Ortodoks dan Heterodoks adalah sama-sama benar karena merupakan proses berbuahnya kamma.

ORTODOKS HETERODOKS INDEPENDENT


Manusia manusia manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar