Total Tayangan Halaman

Minggu, 15 Agustus 2010

AGAMA DAN TUJUAN HIDUP

AGAMA DAN TUJUAN HIDUP

1. Pendahuluan

A. Kita beragama tapi tapi banyak yang tidak tau arti agama.

B. Pentingnya mengetahui tujuan hidup sehingga hidup menjadi bermakna, bila tujuan dimengerti, maka timbul semangat yang berguna untuk mengatasi kendala kendala


Kendala-kendala dimengerti

Timbul semangat


mengatasi

2. Defenisi Agama

A. A = tidak, gama = kacau

B. Catur Agama

C. Istilah cara dalam pengambilan kesimpulan

D. Akar kata “gacc”

3. Defenisi Bahagia

A. Secara umum : tercapai yang di inginkan

B. Hal demikian tersebut tidak kekal

C. Akhirnya mencaipai bahagia yang kekal

D. Lalu menafsirkan bahagia yang kekal

1) Surga

2) Brahma

3) Arupa brahma

4) Nibbana

4. Mengapa Nibbana ?

Karena semua penderitaan di sebabkan oleh :

A. kondisi

B. tiga akar kejahatan.

Nibbana terbebas dari kedua hal tersebut

5. Svabhava Dhamma

A. Asankhata ( tidak berkondisi)

B. Sankhata (berkondisi)

C. Kita semua di Sankhata.

Asankhata (tidak berkondisi) à Nibbana

Svabava Dhamma

Sankhata (berkondisi) à alam semesta

Merupakan perpaduan

Tidak memuaskan
(dukkha)

Mengalami proses (timbul – berlangsung – padam)

6. Tiga akar kejahatan

A. Lobha

1) Arti : keserakahan

2) Defenisi : melekat pada objek-objek yang menyenangkan

3) Cenderung melebih-lebihkan

B. Dosa

1) Arti kebencian

2) Defenisi : menolak pada objek-objek yang menyenangkan

3) Cenderung menjelek-jelekan

C. Moha

1) Arti : kegelapan batin

2) Defenisi : tidak tau ‘batin’ dam ‘tidak benar’

3) Cenderung ikut-ikutan

4) Penjelasan ‘benar’ dan ‘tidak benar’

7. Kemunculan tiga akar kejahatan

Muncul pada saat indera kita kontak dengan obyeknya masing-masing.

INDERA (KONTAK) OBJEK

A. Mata…………………………………………Bentuk/warna

B. Telinga………………………………………Suara

C. Hidung ………………………………………bebauan

D. Lidah …………………………………………rasa

E. Jasmani ………………………………………Sentuhan

F. Pikiran ………………………………………ide/gagasan

8. Cara mengikis tiga akar kejahatan

Ketika indera kontak dengan obyek, timbullah perasaan ini hendaknya selalu di sadari sebagai hal yang tidak kekal, yang akhirnya mengkondisikan timbulnya Panna (kebijaksanaan), bukan Lobha, Dosa, Moha. Namun, agar dapat selalu manyadari hal yang demikian, maka kita harus mempraktikan sila (kemoralan), samadhi (konsentrasi) dan Panna (kebijaksanaan) hanya itulah satu-satunya cara (ekayano maggo) untuk mengikis L D M

Terbebas Lobha

Terbebas Dosa

Terbebas Moha

Lobha

Dosa

Moha

Kita sekarang Nibbana

Ekayana maggo

Jalan Mulia Berunsur Delapan

Sila
Samadhi praktik !!!
Panna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar